Saat wanita mengalami ovulasi atau memasuki masa subur, rahimnya akan mengalami penebalan. Permukaan rahim akan dipenuhi dengan sel endometrium yang mempersiapkan diri untuk proses implantasi atau penempelan janin.
Kalau setelah ovulasi tidak ada pembuahan sama sekali, sel endometrium akan meluruh dengan sendirinya. Nah, kondisi inilah yang menyebabkan wanita sering mengalami nyeri saat menstruasi dan mengeluarkan darah.
Baca Juga: Cara Telekonsultasi dengan Dokter Spesialis dari Malaysia
Saat wanita mengalami endometriosis, lapisan endometrium tumbuh secara abnormal. Kadang bisa tumbuh di serviks dan kadang di sekitar ovarium dan tuba falopi. Kondisi ini sangat berbahaya karena bisa memicu perdarahan yang hebat.
Gejala dari Endometriosis
Endometriosis yang masih belum parah biasanya tidak memunculkan gejala atau tanda yang parah. Setelah kondisinya memburuk seiring dengan berjalannya waktu, barulah gejala di bawah ini akan muncul.
- Mengalami dysmenorrhea atau rasa sakit yang sangat intens saat mengalami menstruasi. Rasa sakit yang dirasakan ini jauh lebih parah dari menstruasi yang dialami sebelumnya.
- Perut bagian bawah akan mengalami nyeri yang intens sebelum dan saat menstruasi terjadi.
- Nyeri yang terjadi saat menstruasi atau setelahnya kadang bisa lebih dari seminggu. Beberapa wanita ada yang mengalaminya sampai dua minggu.
- Rasa sakit di perut dan sekitarnya saat akan buang air besar atau buang air kecil.
- Rasa sakit yang terjadi saat melakukan hubungan seks biasanya konstan sehingga wanita cenderung takut melakukannya.
- Mengalami gangguan pada saluran cerna, penderita bisa mengalami diare atau sembelit.
- Perdarahan yang cukup intens. Kondisi ini bisa terjadi saat wanita mengalami menstruasi atau di luar menstruasi.
- Rasa lelah di tubuh yang cenderung bertahan lama. Bahkan setelah beristirahat pun tetap terasa tidak bertenaga.
- Sulit mendapatkan keturunan atau kesuburannya mengalami penurun.
Penyebab Terjadi Endometriosis
Meski hingga saat ini tidak ada yang tahu apa penyebab utama dari endometriosis, beberapa kondisi di bawah ini bisa memicunya:
- Menstruasi terbalik
Menstruasi terbaik atau sering disebut menstruasi retrograde adalah salahnya aliran darah hasil peluruhan endometrium. Normalnya saat endometrium jadi luruh, darah akan jatuh ke serviks dan akhirnya dilanjutkan ke vagina.
Kalau yang terjadi adalah sebaliknya, darah akan bergerak ke sisi lain yakni di sekitar tuba falopi. Efeknya, akan ada banyak bercak darah yang lambat laun bisa memicu sel endometriosis muncul.
- Masalah genetik
Genetik sangat menentukan apakah wanita berisiko mengalami endometriosis atau tidak. Kalau mereka memiliki keluarga seperti ibu, tante, atau saudara perempuan memiliki kondisi ini, kemungkinan besar bisa alami endometriosis.
- Masalah sistem kekebalan
Sistem kekebalan tubuh harusnya mengenali adanya sel abnormal yang muncul. Kalau ada sel endometrium yang tumbuh di luar rahim, harus diserang agar tidak terus mengalami pertumbuhan.
Sayangnya, sel imunitas yang mengalami gangguan tidak akan mau melakukannya. Akhirnya sel endometriosis yang berbahaya tumbuh di banyak tempat dan memicu perdarahan.
- Hormon
Tingginya hormon estrogen di dalam tubuh. Kalau hormon estrogen yang ada di tubuh terus tinggi, risiko mengalami endometriosis tinggi. Sebaliknya saat menopause dan hormon menurun, endometriosis jadi menyusut.
- Operasi
Saat dilakukan operasi di rahim seperti operasi Caesar, dokter bisa secara tidak sengaja mengambil sel endometrium. Akhirnya sel berpindah dan berada di luka sekitar perut.
Faktor Risiko Endometriosis
Selain penyebab yang sudah dijabarkan di atas, seseorang juga bisa dengan mudah mengalami endometriosis kalau memiliki faktor risiko di bawah ini.
- Tidak pernah melahirkan sebelumnya
- Mengalami menstruasi terlalu awal dari umur yang dianggap normal
- Memiliki siklus menstruasi yang sangat pendek atau di bawah 27 hari per siklusnya
- Menstruasi yang terjadi selalu lama atau di atas 7 hari dan darah yang keluar sangat banyak
- Kadar estrogen di dalam tubuh lebih tinggi dari kondisi normal atau terus terpapar estrogen dari terapi
- Memiliki gangguan kesehatan yang menyebabkan darah menstruasi tidak bisa keluar dengan normal, kemungkinan besar disebabkan abnormalitas pada sistem reproduksi
- Memiliki berat badan yang terlalu rendah
Diagnosis Endometriosis
Untuk mengetahui ada atau tidaknya endometriosis di rahim dan sekitarnya, dokter akan melakukan prosedur pemeriksaan berikut ini.
1. Pemeriksaan langsung
Dokter bisa melakukan pemeriksaan langsung dengan menggunakan tangan atau alat khusus. Cara ini dilakukan untuk mengetahui ada atau tidaknya gangguan di panggul entah itu endometriosis atau gangguan lainnya.
2. MRI
Cara diagnosis dengan MRI dilakukan dengan memanfaatkan medan magnet atau gelombang radio. Gelombang dari alat MRI akan memberikan detail gambar dari organ yang ada di rahim.
Dengan menggunakan MRI, dokter bisa tahu informasi terkait dengan endometriosis yang ada di rahim mulai dari ukurannya, lokasi, dan prosedur operasi apa saja yang cocok dipakai.
3. Transvaginal
Prosedur ini dilakukan untuk melihat ada atau tidaknya gangguan di rahim secara akurat. Hasil gambarnya cenderung akurat meski prosedur untuk melakukannya cukup menyakitkan bagi beberapa wanita.
Prosedur yang menggunakan gelombang ultrasonik ini tidak akan langsung menunjukkan adanya endometriosis. Tapi, bisa digunakan untuk menunjukkan ada atau tidaknya kista yang memiliki keterkaitan dengan endometriosis.
4. Laparoskopi
Dokter akan melakukan laparoskopi dengan melakukan pembedahan kecil di bawah perut. Lalu dokter akan memasukkan alat yang berisi lampu untuk melihat bagian dari rahim dan mendeteksi gejala dari endometriosis.
Penanganan Endometriosis
Penanganan endometriosis tergantung dengan kondisi dari rahim. Apakah sudah sangat parah atau masih bisa dikendalikan.
1. Menggunakan obat pereda nyeri
Wanita yang mengalami endometriosis akan sering mengalami sakit khususnya saat menstruasi. Nah, obat untuk meredakan rasa nyeri sering sekali digunakan untuk mengatasi tekanan kuat di perut sehingga wanita tidak lemas atau malah mengalami pingsan.
2. Terapi hormon
Tebal atau tidaknya jaringan endometriosis biasanya ditentukan oleh hormon seks wanita. Kalau hormon tidak bisa dikontrol dan selalu tinggi, risiko jaringan terus menebal dan terus menyebabkan perdarahan yang terlalu parah akan besar.
Terapi hormon harus dilakukan untuk mengendalikan jumlah hormon di tubuh. Paling tidak, jumlah hormonnya ada pada kadar yang normal dan selalu stabil.
3. Operasi konservatif
Operasi ini dilakukan dengan membuang jaringan endometriosis yang ada di rahim dan sekitarnya. Namun, dokter tetap akan mempertahankan rahim dan juga ovarium yang dimiliki oleh wanita.
Prosedur ini dilakukan kalau wanita masih ingin memiliki momongan. Jadi, setelah operasi dilakukan, wanita bisa memulai proses mendapatkan keturunan atau melakukan terapi dahulu agar kondisi rahimnya cocok untuk program hamil.
4. Histerektomi
Kalau endometriosis sudah sangat parah dan menyebabkan masalah yang besar seperti perdarahan fatal, operasi histerektomi harus dilakukan. Operasi ini dilakukan dengan mengangkat rahim beserta ovarium.
Pasca prosedur ini wanita tidak akan mengalami nyeri dan gejala dari endometriosis lain. Sayangnya, prosedur ini membuat wanita tidak bisa hamil secara alami selamanya.
***
Endometriosis yang tidak segera ditangani dengan baik akan menyebabkan wanita sering tersiksa selama menstruasi.
Selain itu, wanita juga bisa mengalami kemandulan dan berpotensi mengalami kanker di organ reproduksi.
Apabila memiliki tanda endometriosis yang cukup jelas dan bisa menyebabkan masalah yang serius. Segera lakukan konsultasi dengan Dokter Spesialis Kandungan sesegera mungkin khususnya di Mahkota Medical Centre atau Regency Specialist Hospital.
Baca Juga: Mengenal Istilah Stadium pada Kanker dan Faktor Pemicunya
Dokter spesialis kandungan di dua rumah sakit itu dikenal andal dalam menangani berbagai masalah dengan rahim. Kondisi seperti endometriosis adalah hal sering ditangani.
Bahkan dokter kerap menangani prosedur bayi tabung.
Penanganan terhadap endometriosis harus segera dilakukan sebelum rahim rusak dan harus diangkat. Kalau kondisi ini terjadi, peluang wanita mendapatkan kehamilan akan kecil.
Cek Jadwal Dokter & Konsultasi
Konsultasi Gratis dengan Dokter Spesialis kami di Rumah Sakit Mahkota Medical Centre & Regency Specialist Hospital Sekarang!
Layanan Kami
MahkotaRegency.ID merupakan Website Resmi Kantor Perwakilan Rumah Sakit Mahkota Medical Centre & Regency Specialist Hospital di Indonesia.
Berikut Adalah Layanan yang Dapat Kami Berikan:
- Informasi lengkap tentang Rumah Sakit
- Rekomendasi Dokter Spesialis & Jadwal Dokter
- Informasi Estimasi Biaya untuk berbagai tindakan medis
- Pengurusan temu janji (Appointment)
- Pengurusan akomodasi & transportasi
- Pengurusan klaim (Medical Record, Keperluan asuransi, dll)
- Telekonsultasi dengan Dokter Spesialis
- Pemesanan Obat di Farmasi Rumah Sakit
Info Lebih Lanjut:
Perwakilan Resmi (ARO) Rumah Sakit Malaysia
Alamat : JL. Baratajaya XIX No.31C, Gubeng, Kota Surabaya
24 hours Call Centre : 0838-3002-8050
E-mail : mmcsurabayaoffice@gmail.comWebsite: www.mahkotaregency.id
Trackbacks/Pingbacks