Komplikasi Kehamilan yang Umum Terjadi dan Cara Mencegahnya

Bisa hamil dan akhirnya memiliki keturunan adalah impian semua orang. Sayangnya, mendapatkan kehamilan bukan perkara yang mudah.

Selain itu, saat ibu hamil gangguan bisa saja terjadi sejak awal kehamilan hingga saat proses melahirkan.

Berbagai komplikasi kehamilan yang umum terjadi kerap memicu masalah. Ada yang membuat wanita mengalami perdarahan, janin tidak bisa berkembang dengan baik, dan mengalami kematian baik pada ibu atau anak.

Oleh karena itu, ada baiknya untuk mengetahui apa saja masalah yang terjadi dan solusinya. Jadi, begitu  masalah itu muncul, Anda sudah mempunyai wawasan dan pengetahuan yang mempuni.

5 Komplikasi Kehamilan yang Umum Terjadi

Komplikasi kehamilan tidak bisa disepelekan begitu saja. Nyawa dari ibu dan janin akan menjadi taruhannya. Oleh karena itu, coba kenali beberapa masalah di bawah ini dan pencegahannya.

 

1. Anemia

Saat sedang hamil, kebutuhan darah akan mengalami peningkatan. Kebutuhan darah ini naik karena janin juga harus mendapatkan suplai nutrisi dalam jumlah yang banyak.

Karena kebutuhan darah yang banyak, zat besi, vitamin B12, dan asam folat dibutuhkan dalam jumlah banyak. Kalau sampai kekurangan, seseorang akan mengalami anemia.

Anemia sangat berbahaya baik pada janin atau ibu. Oleh karena itu, Anda disarankan untuk mengonsumsi suplemen atau makanan yang sehat yang bisa menjauhkan kondisi anemia secepat mungkin.

2. Hiperemesis gravidarum

Saat sedang hamil, morning sickness adalah hal yang sangat wajar terjadi. Umumnya di trimester pertama, perasaan mual, pusing, dan muntah secara berkala. Namun, kondisi ini akan membaik dengan seiring berjalannya waktu.

Pada kondisi tertentu, wanita hamil juga bisa mengalami kondisi bernama hiperemesis gravidarum. Kondisi ini menyebabkan seorang wanita mengalami morning sickness yang sangat parah.

Morning sickness yang sangat parah menyebabkan wanita jadi lemas, sulit mengonsumsi makanan, dan ada kemungkinan janin tidak bisa berkembang dengan baik. Penanganan kondisi ini adalah dengan diinfus dan opname.

3. Keguguran

Keguguran umum terjadi pada trimester pertama kehamilan. Janin yang seharusnya tumbuh dengan baik tidak bisa bertahan dan akhirnya meninggal. Umumnya keguguran terjadi pada 20 minggu pertama kehamilan.

Kondisi keguguran bisa dipicu oleh banyak hal. Beberapa di antaranya adalah adanya virus, aktivitas fisik, sampai sakit. Lakukan pemeriksaan secara rutin agar dokter bisa segera mengetahui risiko dan memberikan solusi yang tepat.

4. Kurang Cairan Ketuban

Cairan ketuban bermanfaat untuk membuat janin di dalam rahim selalu sehat, terhindar dari benturan, dan infeksi. Sayangnya, mulai dari minggu ke-36 kehamilan, cairan akan mengalami penurunan.

Penurunan cairan cukup wajar. Namun, pada kondisi tertentu, penurunan bisa berjalan cepat dan sangat berbahaya untuk janin. Periksa secara rutin dan sebisa mungkin untuk memenuhi kebutuhan cairan tubuh.

5. Perdarahan

Perdarahan cukup wajar saat awal kehamilan karena menjadi tanda kalau ada penempelan janin di dinding rahim. Namun, seiring dengan berjalannya waktu, perdarahan tidak akan terjadi lagi.

Apabila Anda mendadak mengalami perdarahan khususnya di trimester akhir kehamilan, ada baiknya untuk segera memeriksakan diri. Jangan sampai terlambat karena perdarahan bisa menyebabkan masalah pada janin.

Komplikasi kehamilan yang umum terjadi di atas hanya sebagian saja. Gangguan lain juga bisa muncul dan menyebabkan proses kehamilan sampai akhirnya persalinan tidak lancar.

Saat sedang hamil, coba perhatikan dengan baik apa yang terjadi pada tubuh. Lakukan pemeriksaan secara rutin seperti sebulan sekali. Dengan melakukan ini, berbagai gangguan atau masalah berbahaya bisa dicegah dan diatasi.