Jangan Anggap Sepele Benjolan Leher, Waspada Kanker dan Infeksi Berbahaya!

Benjolan yang terjadi di leher jenisnya ada banyak mulai dari kecil sampai yang ukurannya besar. Selain itu, benjolan yang muncul juga bisa bersifat tidak berbahaya hingga yang berbahaya dan ganas karena ada sel kanker dan juga infeksi.

Karena jenis benjolan yang muncul sangat beragam, ada baiknya kita segera memeriksakan diri ke dokter. Apalagi benjolan yang muncul disertai rasa sakit dan juga perasaan tidak nyaman lain yang menurunkan kesehatan.

Apa Saja Penyebab Benjolan di Leher?

Penyebab benjolan di leher ada banyak mulai dari sesuatu yang ringan sampai ke infeksi berbahaya dan juga kanker. Berikut penyebab benjolan di leher selengkapnya.

1. Kanker Tiroid

Kelenjar tiroid yang letaknya berada di leher bisa mengalami kanker yang berbahaya. Kanker muncul kalau ada sel di organ itu yang mengalami mutasi dan akhirnya memperbanyak dirinya sendiri sampai menyebabkan pembengkakan di area leher.

Kanker ini menyebabkan perubahan suara pada pada seseorang, sering mengalami batuk, nyeri di tenggorokan, sampai sulit menelan sesuatu. Kanker tiroid bisa mempengaruhi kinerja hormon sehingga penanganan harus dilakukan sesegera mungkin.

2. Kanker Tenggorokan

Benjolan yang terjadi di leher juga disebabkan kanker yang terjadi di tenggorokan. Biasanya kanker muncul di sekitar tonsil atau amandel hingga ke organ ke sekitarnya. Pertumbuhanya perlahan-lahan meski menimbulkan banyak gejala.

Secara umum gejala yang diberikan mirip sekali dengan kanker di kelenjar gondok. Namun ada perbedaan mendasar di penyebabnya. Kanker ini bisa muncul karena seseorang merokok, terkena oral HPV, hingga mengonsumsi alkohol berlebihan.

3. Melanoma

Melanoma adalah kanker kulit yang paling berbahaya untuk tubuh. Kondisi ini bisa muncul karena kulit mengalami abnormalitas akibat radiasi dari matahari. Kanker ini bisa muncul di mana saja termasuk di leher.

Melanoma yang terjadi di leher biasanya memunculkan beberapa gejala seperti benjolan membesar, bentuknya asimetris, ada perubahan warna, dan sering terasa tidak nyaman kalau disentuh.

4. Infeksi Virus Epstein-Barr (EBV)

Infeksi yang disebabkan oleh virus EBV ada banyak. Salah satunya adalah mononucleosis. Penyakit ini mudah terjadi pada remaja hingga dewasa muda usia 15-22 tahun. Orang dewasa atau anak-anak jarang mengalaminya.

Selain benjolan yang terlihat besar dan tidak nyaman, kondisi ini juga diikuti dengan demam, pembengkakan kelenjar gondok, pusing, tenggorokan terasa sakit, mudah lelah, dan selalu berkeringat di malam hari.

5. Penyakit Gondok

Gondok adalah salah satu penyakit yang paling umum dimiliki oleh negara berkembang. Seseorang dengan kondisi ini akan mengalami pembengkakan di lehernya dan terasa agak keras saat disentuh.

Penyakit ini terjadi kalau ada pertumbuhan abnormal pada kelenjar gondok. Selain itu, penyakit ini juga bisa menyebabkan kekurangan atau kelebihan kelenjar tiroid. Kondisi bisa berbahaya karena mengubah anatomi leher secara permanen.

6. Infeksi Amandel

Amandel memiliki kelenjar getah bening yang mudah sekali mengalami infeksi. Kalau infeksi terjadi, amandel akan membengkak dan menutup jalan makan dan juga jalan udara untuk pernapasan.

Tanda dari infeksi amandel selain benjolan yang terjadi di leher adalah sulit bernapas, sulit menelan, mengalami demam disertai menggigil, dan pusing. Pembengkakan amandel mudah dideteksi dengan memeriksa tenggorokan.

7. Pembengkakan Kelenjar Getah Bening

Kelenjar getah bening bisa mengalami pembengkakan kalau tubuh sedang bermasalah. Misal ada infeksi, efek samping dari obat, stres, memiliki kanker, dan kondisi autoimun lain yang bisa dikategorikan berbahaya.

Pembengkakan ini biasanya memunculkan benjolan berukuran 1-2 cm diameter. Umumnya, benjolan ini tidak berbahaya dan tidak terasa sakit. Namun, kalau terus membesar dan mulai memengaruhi fungsi leher, segera memeriksakan diri.

Kapan Harus Memeriksakan Diri ke Dokter?

Beberapa jenis benjolan yang terjadi di leher ada yang tidak berbahaya dan ada yang harus segera ditangani. Lantas apa saja indikator yang membuat Anda harus segera memeriksakan diri ke dokter? Simak ulasan di bawah ini.

• Benjolan mengalami perubahan ukuran dengan cepat dari waktu ke waktu dan tidak ada tanda-tanda akan berhenti.
• Mulai memunculkan gejala lain yang cukup mengganggu seperti memicu batuk, sulit mengunyah & menelan, demam disertai menggigil, sulit bernafas, hingga muncul darah saat sedang batuk.
• Benjolan yang terbentuk terasa keras dan sakit saat ditekan. Bahkan, rasa nyerinya terus muncul.
• Ada perasaan tidak nyaman ke organ lain di sekitarnya seperti telinga dan juga hidung.
• Mulai terlihat ada perubahan pada tubuh terkait dengan berat badan, nafsu makan, dan juga mudah lelah.
• Sulit menggerakkan kepala ke segala arah karena terasa ada yang mengganjal. Bahkan, rasa sakitnya bisa muncul.

***

Benjolan di leher bisa disebabkan oleh banyak kondisi medis yang sifatnya ringan sampai berbahaya. Untuk mengetahui jenis gangguannya, Anda disarankan untuk melakukan konsultasi dengan dokter spesialis THT atau Tenggorokan Hidung Telinga.

Dokter akan membantu pemeriksaan terkait dengan masalah yang sedang terjadi. Kalau masalahnya masih berhubungan dengan spesialis THT, dokter bisa menanganinya sendiri.

Namun, kalau ada kanker, akan diarahkan ke dokter onkologi.

Kalau Anda ingin melakukan pemeriksaan yang akurat agar tidak memicu keparahan di masa depan, ada baiknya dilakukan di Mahkota Medical Centre dan Regency Specialist. Dokter akan membantu melakukan diagnosis sampai penanganan.

Prosedur pemeriksaan dan penanganan di dua rumah sakit ini cenderung minimal invasif. Artinya, meski ada pembedahan, cara yang dipilih adalah prosedur pembedahan ringan yang minim sayatan.

Kami selaku perwakilan resmi dari dua rumah sakit bisa membantu Anda kalau ingin berobat ke Malaysia. Anda bisa menghubungi kami untuk bertanya apa saja sampai dibantu untuk bertemu dengan dokter yang diinginkan.