Mengatasi Kolitis, Infeksi Jangka Panjang Usus Besar yang Berbahaya

Inflamasi yang terjadi di saluran cerna khususnya usus sering sekali menyebabkan perasaan tidak nyaman. Nyeri, mual, kadang perih tidak bisa dihindari lagi. Namun, kondisi ini kerap hilang seiring berjalannya waktu atau setelah diobati.

Sedikit berbeda dengan kolitis, gangguan ini juga menyebabkan gejala yang sama. Bedanya, kondisi ini menyebabkan rasa tidak nyaman yang lama. Bahkan, meski sudah sembuh akan sering kambuh lagi hingga bertahun-tahun.

Memiliki gejala yang sering muncul memang sangat mengganggu. Apalagi kalau kambuhnya saat sedang kerja. Produktivitas bisa mengalami penurunan. Bahkan, sulit melakukan aktivitas yang terlalu berat.

Jenis Kolitis yang Sering Terjadi

Kolitis yang terjadi pada pasien ternyata jenisnya ada banyak. Masing-masing jenis memiliki efek khusus pada tubuh.

1. Ulcerative Colitis

Ulcerative colitis adalah salah satu jenis kolitis yang menyebabkan masalah jangka panjang pada usus besar. Bagian dalam dari lapisan usus ini mengalami inflamasi dan menyebabkan perdarahan yang cukup mengkhawatirkan.

 Munculnya kolitis ini dipicu oleh adanya masalah pada sel kekebalan atau daya tahan. Adanya abnormalitas pada responsnya di bakteri usus justru memicu inflamasi yang menyebar mulai dari sekitar rektum sampai ke usus besar.

2. Ischemic colitis

Inflamasi ini bisa terjadi kalau ada gangguan pada pembuluh darah yang ada di usus besar. Penyumbatan pembuluh darah terjadi dan menyebabkan pecah sehingga bagian dalam dari usus mengalami luka.

Seseorang bisa mengalami ischemic colitis kalau pasien mengalami beberapa gangguan seperti diabetes, kanker kolon, perdarahan di sekitar usus, dan juga dehidrasi yang cukup akut.

3. Pseudomembranous colitis

Normalnya, usus besar yang dimiliki oleh semua orang memiliki bakteri baik di dalamnya. Bakteri ini jenisnya banyak dan salah satunya adalah Clostridium difficile. Bakteri ini umumnya tidak menyebabkan apa-apa.

Saat seseorang mengonsumsi antibiotik, bakteri baik di usus juga akan dibunuh. Efeknya, jumlah dari Clostridium difficile akan naik dengan sendirinya. Bakteri ini sering sekali merilis racun di usus sehingga inflamasi sering sekali terjadi.

4. Microscopic colitis

Kolitis ini hanya bisa dilihat dengan mengambil sampel dari jaringan di usus besar. Biasanya kalau kandungan limfosit tinggi dan ada banyak kolagen yang ada di sana. Efeknya, kulit di usus jadi menebal dengan sendirinya.

5. Kolitis Alergi pada Bayi

Bayi dengan usia sekitar 2 bulan juga bisa mengalami masalah dengan ususnya. Kondisi ini bisa terjadi akibat ada masalah pada kandungan ASI. Bayi yang mengalami kolitis akan sering nyeri perut dan feses yang keluar ada darahnya.

Gejala atau Tanda Kolitis

Seseorang yang mengalami kolitis akan memiliki gejala berikut ini:

  • Adanya nyeri di perut yang kadang disertai dengan kram
  • Penurunan berat badan yang cepat
  • Perut akan sering kembung dan terlihat menggembung
  • Diare biasanya terjadi dan kadang disertai dengan adanya aliran darah
  • Saat buang air besar, darah sering muncul di feses
  • Mual dan terasa pengen muntah
  • Demam dan sering sekali menggigil
  • Sering mengalami masalah dengan usus seperti perasaan ingin buang air yang terus-menerus muncul.

Faktor Risiko Kolitis

Masing-masing jenis kolitis memiliki faktor risiko yang berbeda-beda, berikut selengkapnya.

Ulcerative colitis

  • Berusia 15-30 tahun dan 60-80 tahun
  • Punya keluarga dengan riwayat ulcerative colitis sebelumnya

Pseudomembranous colitis

  • Menggunakan antibiotik dalam jangka waktu lama
  • Menerima kemoterapi secara berkala
  • Berusia lanjut
  • Pernah dirawat karena ada masalah usus termasuk inflamasi di usus

Ischemic colitis

  • Memiliki gangguan dengan jantung
  • Pernah gagal jantung sebelumnya
  • Tekanan darah cenderung rendah
  • Pernah mengalami operasi sebelumnya
  • Berusia di atas 50 tahun

Diagnosis Kolitis

Kolitis yang dialami oleh pasien bisa didiagnosis dengan beberapa cara di bawah ini.

  • Kolonoskopi. Memasukkan alat elastis yang ada kameranya. Alat ini akan dimasukkan ke anus dan melihat kondisi usus besar secara langsung untuk mengetahui bagaimana kondisinya.
  • Menggunakan sampel feses. Sampel dari feses digunakan untuk mengetahui ada tidaknya kandungan darah atau bakteri tertentu yang diasosiasikan dengan kolitis.
  • Sigmoidoscopy. Prosedur ini mirip sekali dengan kolonoskopi, bedanya hanya terletak pada lokasi pemeriksaan. Cara ini dipakai di sekitar abus dan juga usus besar bagian bawah.
  • Memanfaatkan radiologi seperti MRI dan CT Scan. Cara ini digunakan untuk mengetahui bagian dalam dari usus secara digital imaging.
  • Scan dengan memanfaatkan gelombang ultrasonik.

Penanganan Kolitis

Penanganan kolitis harusnya disesuaikan dengan jenis, kondisi medis pasien, dan usianya. Selanjutnya, baru prosedur di bawah ini dipakai.

1. Membatasi Makanan Padat

Salah satu cara yang bisa dilakukan untuk menangani masalah kolitis adalah dengan membatasi makanan padat. Pembatasan ini bisa dilakukan dengan hanya mengonsumsi makanan cair atau didapatkan dari infus.

Setelah saluran pencernaan membaik dengan sendirinya atau tidak banyak inflamasi terjadi, kemungkinan besar makanan pada akan diperbolehkan lagi. Namun, tetap akan ada batasan dan menghindari makanan yang memicu nyeri.

2. Menggunakan Obat

Beberapa jenis obat digunakan untuk mengatasi masalah inflamasi yang terjadi di usus besar. Selanjutnya, obat jenis antibiotik juga digunakan untuk mengatasi infeksi dari bakteri. Obat pereda nyeri juga bisa digunakan.

3. Operasi

Kalau penanganan dengan obat tidak memberikan hasil maksimal, operasi harus dilakukan. Prosedur ini akan membuang sebagian dari usus yang terdampak dan tidak bisa sembuh.

***

Jika tidak segera ditangani dengan baik, gangguan pada organ tubuh yang lain bisa saja terjadi dan menyebabkan masalah yang serius.

Untuk penanganan terbaik, anda dapat konsultasi dengan Dokter Spesialis di Rumah Sakit Mahkota Medical Centre & Regency Specialist Hospitals, Malaysia.

perwakilan rumah sakit mahkota medical centre malaysia di surabaya

Layanan Kami

MahkotaRegency.ID merupakan Website Resmi Kantor Perwakilan Rumah Sakit Mahkota Medical Centre & Regency Specialist Hospital di Indonesia.

Berikut Adalah Layanan yang Dapat Kami Berikan:

  1. Informasi lengkap tentang Rumah Sakit
  2. Rekomendasi Dokter Spesialis & Jadwal Dokter
  3. Informasi Estimasi Biaya untuk berbagai tindakan medis
  4. Pengurusan temu janji (Appointment)
  5. Pengurusan akomodasi & transportasi
  6. Pengurusan klaim (Medical Record, Keperluan asuransi, dll)
  7. Telekonsultasi dengan Dokter Spesialis Terbaik Malaysia
  8. Pemesanan Obat di Farmasi Rumah Sakit Malaysia
  9. Evakuasi Medis
  10. Pengaturan dan pemesan transportasi selama situasi Covid-19 sepert jet charter, air ambulance, dan ferry charter
  11. Pengurusan ijin MHTC

Info Lebih Lanjut:

Perwakilan Resmi (ARO) Rumah Sakit Malaysia
Alamat : JL. Baratajaya XIX No.31C, Gubeng, Kota Surabaya
24 hours Call Centre : 0838-3002-8050
E-mail : mmcsurabayaoffice@gmail.com 

Website: www.mahkotaregency.id

Like this article?

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on Linkdin
Share on Pinterest

Leave a comment

Share:

Facebook
Twitter
Pinterest
LinkedIn

Tinggalkan Balasan