Kematian Jantung Mendadak by Dr. Ang Kai Ping

Seringkali kita mendengar bahwa beberapa orang meninggal secara tiba-tiba tanpa menunjukkan gejala penyakit apapun

Bahkan beberapa orang yang mengalami kematian mendadak tersebut masih berusia muda dan rajin berolahraga. Ada beberapa opini masyarakat yang berhembus bahwa kejadian seperti itu disebabkan karena “angin duduk”.

Baca Juga: Jenis dan Prosedur Penggantian Katup Jantung

Namun, tahukah Anda, beberapa penyebab kematian tersebut seringkali disebabkan oleh cardiac arrest atau yang dikenal dengan “kematian jantung mendadak”.

Dr Ang Kai Ping, spesialis kardiologi (jantung) dan penyakit dalam Rumah Sakit Regency Specialist Hospital menjelaskan bahwa kematian jantung mendadak adalah suatu kondisi dimana seseorang meninggal dikarenakan serangan jantung mendadak dan tak terduga.

Serangan jantung yang terjadi secara tiba-tiba ini  tentunya dapat menyebabkan masalah yang sangat fatal bagi penderitanya.

Orang yang Paling Rentan Mengalami Kematian Jantung Mendadak

Jumlah kasus kematian jantung mendadak cukup tinggi per tahunnya. Kematian jantung mendadak bisa terjadi pada semua golongan usia dan jenis kelamin.  Semua orang baik pria, wanita, dewasa, dan anak-anak sebenarnya bisa mengalami kematian jantung mendadak. Namun, ada beberapa orang yang diklasifikasikan lebih rentan mengalami gangguan diantaranya:

  • Pria. Dibandingkan dengan wanita, pria lebih berisiko mengalami kematian jantung mendadak sebanyak dua kali lipat. Hal ini bisa terjadi karena ada pengaruh dari hormon dan juga gaya hidup.
  • Ada riwayat gangguan jantung. Jika ada keluarga yang memiliki gangguan jantung khususnya serangan jantung, risikonya semakin tinggi.
  • Pernah sakit jantung. Seseorang yang pernah mengalami sakit jantung sebelumnya khususnya serangan jantung dan aritmia akan lebih rentan meninggal mendadak.

Sebagai tambahan, Dr Ang Kai Ping mengatakan bahwa untuk kasus anak-anak, setiap tahun ada sekitar 1-2 kasus per 100.000 anak. Jumlah yang cukup besar mengingat kondisi kematian jantung mendadak ini Lebih identik menyerang orang dewasa dengan usia 30-40 an tahun.

Orang yang Rentan Terkena Kematian Jantung Mendadak

Semua orang baik pria, wanita, dewasa, dan anak-anak sebenarnya bisa mengalami serangan jantung mendadak dan memicu kematian. Namun, orang yang lebih rentan mengalami gangguan adalah:

  • Pria. Dibandingkan dengan wanita, pria lebih berisiko mengalami kematian jantung mendadak sebanyak dua kali lipat. Hal ini bisa terjadi karena ada pengaruh dari hormon dan juga gaya hidup.
  • Ada riwayat gangguan jantung. Kalau ada keluarga yang memiliki gangguan jantung khususnya serangan jantung, risikonya semakin tinggi.
  • Pernah sakit jantung. Seseorang yang pernah mengalami sakit jantung sebelumnya khususnya serangan jantung dan aritmia akan lebih rentan meninggal mendadak.

Proses Terjadinya Kematian Jantung Mendadak

Kematian jantung mendadak umumnya didahului dengan adanya abnormalitas pada ritme jantung. Kondisi yang diberi nama aritmia ini bisa menyebabkan jantung jadi mendadak cepat atau lambat pompaannya.

Kalau sinyal atau impuls yang diterima jantung tidak baik, risiko mengalami aritmia akan besar. Kondisi ini memicu gangguan pemompaan darah ke seluruh tubuh. Kondisi ini kalau tidak segera ditangani bisa menyebabkan kematian dalam hitungan menit.

Penyebab Kematian Jantung Mendadak

Secara umum kematian jantung mendadak tidak diketahui dengan pasti. Beberapa orang mengalami gangguan akibat penyakit jantung yang tidak bisa dideteksi sebelumnya. Tiba-tiba muncul dan menyebabkan gangguan yang fatal.

Selanjutnya, kematian jantung mendadak sering disebabkan oleh kelainan jantung bawaan yang umumnya dialami oleh anak atau dewasa muda. Sedangkan, untuk usia di atas 35 tahun, kondisi ini disebabkan oleh penyakit arteri koroner.

Mengingat penyebabnya ada banyak, orang-orang yang berada di peringatan merah atau berisiko tinggi wajib memahami gejala yang muncul di tubuhnya. Pemeriksaan ke dokter spesialis kardiologi (jantung) lebih disarankan sejak dini untuk meminimalisir adanya masalah pada jantung.

Faktor Risiko Besar

Semua orang dapat mengalami kematian jantung mendadak. Namun, orang dengan faktor risiko berikut ini memiliki peringatan merah atau harus waspada.

  • Sering nyeri dada dan terasa sangat intens (angina)
  • Saat melakukan olahraga, umumnya terasa pusing dan tidak nyaman
  • Mudah pingsan saat melakukan aktivitas agak berat
  • Memiliki kelainan jantung atau riwayat dari keluarga
  • Memiliki kebiasaan merokok dan memakai narkoba
  • Pernah menjalani operasi di jantung saat muda
  • Sering melakukan olahraga yang inten seperti basket, lari jarak jauh, badminton, dan olahraga lain yang menguras tenaga dan memicu kenaikan detak jantung

Mencegah Kematian Jantung Mendadak

Meski gangguan pada jantung sering tidak bisa dicegah, beberapa cara di bawah ini bisa mengontrol dan menurunkan risiko kematian jantung mendadak.

  • Rutin melakukan pemeriksaan jantung secara berkala
  • Melakukan pemeriksaan EKG
  • Memahami kemampuan diri dengan tidak melakukan olahraga yang terlalu intens dan memicu kelelahan yang besar
  • Seseorang yang memiliki aritmia jenis ritme rendah, kemungkinan harus dipasang cardioverter defibrillator (ICD). Alat ini akan mengontrol ritme, jika pompaan menurun, kejutan listrik akan terjadi dan mengembalikan ritmenya.
  • Segera mencari pertolongan terdekat kalau tidak terpasang mesin ICD. Biasanya alat bernama Defibrillator Eksternal Otomatis (AED) yang berada di pusat kesehatan bisa membantu.

Kematian jantung mendadak memang sangat menyeramkan karena bisa terjadi pada siapa saja. Namun, kita bisa menerapkan gaya hidup yang lebih sehat dan rutin melakukan pemeriksaan jantung agar kondisi seperti ini tidak terjadi di kemudian hari.

Baca Juga: Penyakit Jantung: Jenis, Penanganan, dan Faktor Risiko

Perlu diketahui bahwa beberapa penderita penyakit jantung perlu dipasangkan alat pacu jantung (pacemaker), namun tak sedikit penderita penyakit jantung gagal mengenali gejala pada awalnya. Alat pacu jantung (pacemaker) merupakan perangkat kecil yang ditempatkan di bawah kulit di dada Anda untuk membantu mengontrol detak jantung Anda. Ini digunakan untuk membantu jantung Anda berdetak lebih teratur jika Anda memiliki detak jantung tidak teratur (aritmia) dan lambat.

Baca Juga  : Pacemaker Solusi Alternatif  Mencegah Kematian Jantung Mendadak

Jika Anda, keluarga atau orang terdekat ingin berkonsultasi dengan Dr Ang Kai Ping, cek jadwal Dokter, dan ingin mengetahui estimasi biaya Berobat di Regency Specialist Hospital Silahkan menghubungi kantor Perwakilan kami.

*) Artikel ini ditulis ulang dari Q n A yang telah diverifikasi oleh Dr Ang Kai Ping, Regency Specialist Hospital

Dr Ang Kai Ping @ Hong Kai Bin merupakan salah satu spesialis kardiologi (Jantung) & Penyakit Dalam dengan sub spesialis Elektrofisiologi & Paw Jantung Regency Specialist Hospital yang telah berpengalaman dalam melakukan diagnosis, perawatan, dan pengobatan terkait adanya gangguan dan penyakit pada jantung.

Spesialis Jantung (Kardiologi)
perwakilan rumah sakit mahkota medical centre malaysia di surabaya

Layanan Kami

MahkotaRegency.ID merupakan Website Resmi Kantor Perwakilan Rumah Sakit Mahkota Medical Centre & Regency Specialist Hospital di Indonesia.

Berikut Adalah Layanan yang Dapat Kami Berikan:

  1. Informasi lengkap tentang Rumah Sakit
  2. Rekomendasi Dokter Spesialis & Jadwal Dokter
  3. Informasi Estimasi Biaya untuk berbagai tindakan medis
  4. Pengurusan temu janji (Appointment)
  5. Pengurusan akomodasi & transportasi
  6. Pengurusan klaim (Medical Record, Keperluan asuransi, dll)
  7. Telekonsultasi dengan Dokter Spesialis Terbaik Malaysia
  8. Pemesanan Obat di Farmasi Rumah Sakit Malaysia
  9. Evakuasi Medis
  10. Pengaturan dan pemesan transportasi selama situasi Covid-19 sepert jet charter, air ambulance, dan ferry charter
  11. Pengurusan ijin MHTC

Info Lebih Lanjut:

Perwakilan Resmi (ARO) Rumah Sakit Malaysia
Alamat : JL. Baratajaya XIX No.31C, Gubeng, Kota Surabaya
24 hours Call Centre : 0838-3002-8050
E-mail : mmcsurabayaoffice@gmail.com 

Website: www.mahkotaregency.id

Like this article?

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on Linkdin
Share on Pinterest

Leave a comment

Share:

Facebook
Twitter
Pinterest
LinkedIn

Tinggalkan Balasan