Penyebab Kehamilan Ektopik dan Penangannya yang Tepat

Proses pembuahan sampai akhirnya bayi dilahirkan sangat panjang. Ada serangkaian tahapan mulai dari pergerakan janin ke rahim hingga akhirnya melakukan implantasi ke rahim dan akhirnya membesar selama 9 bulan lebih.

Dalam perjalannya, tidak semua janin yang terbentuk bisa tumbuh dengan baik. Bahkan, Kehamilan Ektopik sering terjadi dan memicu masalah pada ibu.

Baca Juga: 7 Cara Alami Meningkatkan Kesuburan Pasangan

Kehamilan ektopik merupakan kondisi saat ibu hamil di luar kandungan atau rahim. Kondisi ini menyebabkan perdarahan dari vagina dan nyeri hebat di panggul atau perut bawah.

Kemungkinan mengalami perdarahan sampai kematian sangat besar dan janin juga tidak akan berkembang dengan normal.

Seberapa Banyak Kehamilan Ektopik Terjadi?

Menurut American Academy of Family Physicians (AAFP), wanita yang mengalami kehamilan ektopik memiliki jumlah 1 dari 50 kehamilan. Jumlah 2% ini cukup besar, apalagi ada banyak faktor lain yang memicu gangguan kehamilan.

Kehamilan yang segera diketahui biasanya bisa segera diatasi. Jadi, tidak perlu menunggu janin membesar dan menyebabkan masalah pada wanita. Proses pengangkatan biasanya dilakukan agar risikonya menurun.

Penyebab Kehamilan Ektopik

Kehamilan ektopik yang bisa terjadi pada wanita umumnya dipicu oleh beberapa hal di bawah ini.

• Inflamasi yang terjadi di sekitar tuba falopi akibat penggunaan obat, infeksi, atau operasi sebelumnya.
• Faktor hormonal.
• Adanya abnormalitas pada genetik.
• Cacat dari lahir.
• Gangguan medis yang menyebabkan perubahan pada tuba falopi dan organ reproduksi secara umum.

Faktor Risiko Kehamilan Ektopik

Selain karena penyebab di atas, ada faktor lain yang menyebabkan wanita mengalami kehamilan ektopik.

• Kehamilan pada usia di atas 35 tahun.
• Memiliki riwayat operasi di sekitar panggul, perut, dan melakukan beberapa kali aborsi.
• Pernah mengalami gangguan berupa inflamasi di panggul pelvic inflammatory disease (PID).
• Pernah mengalami endometriosis sebelumnya.
• Pembuahan terjadi meski menggunakan IUD.
• Pembuahan yang terjadi akibat obat penyubur yang berbahaya.
• Sering merokok.
• Pernah mengalami riwayat penyakit menular seksual seperti gonore dan klamidia.
• Ada abnormalitas pada tuba falopi sehingga menyulitkan sel telur untuk pergi dari area itu.

Tanda Kehamilan Ektopik

Seorang wanita yang mengalami kehamilan ektopik biasanya akan memunculkan beberapa tanda di bawah ini.

• Gelombang rasa sakit di area perut, panggul, lengan, dan leher.
• Sakit yang sulit sekali untuk ditahan di perut bagian bawah.
• Adanya spotting atau perdarahan ringan sampai parah.
• Mengalami pusing dan perasaan ingin pingsan.
• Ada tekanan yang sangat kuat di sekitar rektum.

Penanganan Kehamilan Ektopik

Penanganan kehamilan ektopik ada banyak, umumnya beberapa hal di bawah ini bisa dilakukan.

• Penggunaan obat seperti methotrexate yang menekan pertumbuhan dari ektopik agar tidak terus membesar.
• Melakukan operasi laparatomi untuk membuang janin yang menempel di tempat yang salah.

Kehamilan ektopik menyebabkan gangguan yang cukup besar pada wanita termasuk kematian. Untuk itu pencegahan harus dilakukan agar kehamilan ektopik tidak terjadi pada wanita.

Sayangnya, kondisi ini sulit diprediksi kapan datangnya.

Baca Juga: Menyiasati Infertilitas pada Pria Setelah Operasi Kanker Prostat

Nah, salah satu yang bisa dilakukan oleh wanita adalah mengendalikan aktivitas seksualnya dengan baik. Pengendalian ini bermanfaat untuk mencegah terjadinya penularan penyakit seksual yang memicu masalah pada organ reproduksi.

****

Untuk menghindari hal-hal yang lebih buruk terjadi seputar Kehamilan, anda dapat Konsultasi dengan Dokter Spesialis Kandungan di Rumah Sakit Malaysia untuk mendapatkan penanganan yang lebih maksimal.

Pengalaman & keahlian dari Spesialis Kandungan di RS Mahkota Medical Centre & Regency Specialist Hospitals telah menjadikan kami menjadi salah satu pusat rujukan di Malaysia terutama untuk Bayi Tabung & IVF